Pagi tadi ketika sedang asik-asik bercerita di dalam angkot, tiba-tiba pembicaraan kami di potong oleh ibu-ibu paruh baya.
Ibu: “Ehm, dek, kalian dari mana? Dari Palembang ya?”
Kami : "hehe, iya bu, kok tau bu? Ibu dari Palembang juga ya?"
Ibu: "oh engga, saya dari Bangka, Cuma ketauan aja bahasa kita kan mirip-mirip gitu.."
@#$%^&* terjadilah percakapan panjang lebar,,,
Ibu: "tinggal di mana? Kuliah di mana? Sampai dengan,,, kalian ini kelahiran tahun berapa? Tahun '84 ya?
Kami: (senyum-senyum) "bukan bu, tapi tahun '89.."
Ibu: "Apppaaa??!! '89??!" (dengan nada keras)..
Kami: "Iya bu? kenapa bu muka tua ya bu?" (melongo)
Ibu: "Hehe engga... abis kalian mirip anak saya yang kelahiran tahun '84" nih fotonya.. #$%^&*….
Kami Cuma bisa senyum kecut asem jeruk nipis, yah begitulah, tuntutan profesi bu.. kan kita calon dosen jadi dari fakultas juga nuntut kita untuk harus selalu pake baju rapi dan formal ke kampus, agar terbiasa nantinya. Kita ga bole pake kaos ke kampusnya jadi pake kemeja mulu gitu, juga ga bole pake jilbab langsungan, hasilnya muncullah orang-orang imut yang di karbid menjadi 5 tahun lebih tua..haha
kira-kira 20 tahun lagi muka gua dah kayak gini apa ya? "3
Heh *sigh~ uda yang ke berapa kali ni yah…. -_-!
Ku akui, kakak ku itu mungkin lebih fashionable daripada aku, jadi orang sering salah tafsir umur kita. Sepertinya benar penampilan bisa mempengaruhi umur, seperti aktor pemain film, yang bisa terlihat 5 tahun lebih muda atau 10 tahun lebih tua.. Jadi tinggal kita saja yang pintar-pintar berpenampilan, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi jangan sampai salah kostum, terutama biar ga terlihat tuo dari yang seharusnyo.. :O
Kemudian ibu-ibu tadi turun, dan penumpangpun didominasi oleh kita dan teman lain 1 kampus yang baru naik, akhirnya seperti biasa kami mau bilang ke bapak sopirnya untuk nganter ke kampus (lewat jalan pintas) jadi kita ga harus naik mobil dua kali paling ongkosnya di tambahin aja dikit.
Lalu kami manggil pak sopirnya, “Pak bisa nganterin kita ke jalan banda?” si bapaknya malah ngobrol sama temennya sopir angkot di sebelahnya. Lalu kami mulai teriak-teriak manggil bapaknya, "pak, pak, bisa nganterin kita ke banda?" tapi pak sopir masih belum memberi respon,,huhu sombong sekali sih nih bapak hihi, "pak~ pak~ bapaaak~~" sampai persimpangan yang seharusnya kita belok kanan dan dia udah belok kiri, si bapak sopirnya baru nyadar, "oh kenapa neng?" "Ehm, bisa nganterin kita ke banda pak?" "Oh ke banda... kenapa ga bilang dari taaadiii neng?!!!!" meh..! -_- Kita pada melongo, udah dari tadi atuh pak *sigh~
Tapi akhirnya pak sopir mau juga nganterin kita dan kami pun sampai ke kampus dengan sehat dan bahagia. Asik nih pagi,, hehe.
hahaha.. mgkn kareno kito ni terlihat berwibawa jiakakakak
BalasHapushehe,, penampilan bu...
BalasHapushahaha, ver pacak pulo ngelawak, pesan dari saya : blog yang baik itu ada link temen-temennya, jadi pasang link saya ya
BalasHapuskekeke... ini kisah nyata din :D
BalasHapusok,, pasang link saya juga yah...